KAMELA-ACEH,Atas dasar kemanusiaan, Tim Mahasiswa Peduli berkolaborasi bersama CLC Pontian FICO (Malaysia) turun langsung ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Perkebunan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025), untuk menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap warga yang terdampak bencana alam dan tengah menghadapi kondisi sulit akibat kerusakan lingkungan serta terbatasnya akses kebutuhan dasar. Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu, sejumlah rumah terendam dan hancur, akses jalan tertutup lumpur, serta warga telah hidup tanpa aliran listrik dan jaringan internet selama kurang lebih 15 hari.
Penanggung jawab kegiatan, Juliyanti, menyampaikan pentingnya peran dan kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap korban bencana.
“Ketika satu wilayah terdampak bencana, itu bukan lagi urusan segelintir pihak, melainkan panggilan kemanusiaan bagi kita semua. Setiap orang memiliki tanggung jawab moral untuk ikut bergerak, saling membantu, dan hadir bagi sesama. Hanya dengan kebersamaan dan kepedulian nyata, beban berat yang dirasakan masyarakat terdampak dapat benar-benar diringankan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam aksi kemanusiaan sangat dibutuhkan agar proses penanganan dan pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan merata. Menurutnya, kepedulian sosial bukan sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga menghadirkan empati, solidaritas, dan dukungan moral bagi para korban.
Tim Mahasiswa Peduli menyalurkan bantuan logistik berupa kebutuhan pokok, bahan pangan, air bersih, pakaian layak pakai, serta kebutuhan mendesak lainnya. Proses pendistribusian dilakukan secara langsung dengan melibatkan masyarakat setempat agar bantuan dapat tersalurkan secara tepat sasaran melalui pos-pos yang ada dan berjalan secara transparan.
Koordinator Lapangan, Muhammad Hafiz Alfauzi, menegaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan murni atas dasar kemanusiaan tanpa membawa kepentingan apa pun.
“Kami turun langsung ke tempat terdampak tidak ada membawa instansi manapun dan tanpa kepentingan apapun, ini murni karena kami sadar peran aktif masyarakat memang sangat dibutuhkan di situasi saat ini,” tegasnya.
Ia juga menyoroti perlunya peran aktif pemerintah pusat dalam menangani kondisi yang sangat menghambat aktivitas masyarakat.
“Kami turun ke sana dan melihat mereka hidup dalam kegelapan, rumah yang tidak lagi utuh, serta jalan yang masih banyak tertutupi oleh lumpur. Ayolah pemerintah lihat dan berikan bantuan yang maksimal kepada mereka yang berada jauh dari perkotaan, jangan cuma memberikan kata-kata penenang terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim juga melakukan komunikasi langsung dengan warga setempat. Sejumlah warga menyampaikan bahwa akses jalan dan ketiadaan listrik sangat menghambat aktivitas mereka. Bantuan logistik di beberapa pos juga dinilai masih sangat sedikit karena sulitnya akses, sementara kebutuhan fasilitas untuk bayi masih sangat dibutuhkan.
Partisipasi masyarakat setempat terlihat besar dalam membantu kelancaran distribusi bantuan. Warga turut membantu tim melewati jalan yang sulit dilalui, mengarahkan ke pos-pos yang masih minim bantuan, serta membantu mengangkut logistik yang diturunkan.
Tokoh masyarakat Desa Perkebunan Pulau Tiga, Ngatiman, menyampaikan kondisi yang dialami warga sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Tim Mahasiswa Peduli dan CLC Pontian FICO.
“Beginilah keadaan desa kami sekarang, banyak rumah yang hancur akibat banjir besar dan longsor. Banyak warga mengungsi ke masjid karena rumah mereka sudah rata dengan tanah. Kami berterima kasih kepada adik-adik relawan yang sudah mau hadir dan membantu kami. Semoga kalian terus bisa membantu orang-orang yang sedang kesusahan seperti kami,” ujarnya.
Aksi kemanusiaan ini menjadi wujud nyata bahwa kepedulian dan solidaritas sosial masih hidup di tengah masyarakat. Melalui kolaborasi antara masyarakat, relawan, dan pemerintah, diharapkan proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan merata. Tim Mahasiswa Peduli menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan serta mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga semangat gotong royong demi kemanusiaan dan keselamatan bersama.
